Senin, 21 November 2016

Download Game Harvest Moon - Back to Nature Android Tanpa Root

Siapa yang gak tau game Harvest Moon - Back to Nature?  Gak tau game itu mungkin kalian bukan lahir di era taun 90-an... Ekekekekk :v Hehe


Tested on Galaxy J5

Udahlah basa basinya nya langsung ajee ke TKP. Soalnya aku bukan aktivis blog, blog aja acak acakan gak jelas gini & terakhir ngeblog pun taun 2014 :v

Btw, sebelum mau download. Copy LINK blog ini abis itu pastekan di browser dimana kalian mau download file ini. Entah iti di Default Browser, UC Browser, Opera Mini, terserah deh dimana. Kok lewat PC ya langsung aja. Intinya JANGAN dari APLIKASI YANG BUKAN UNTUK BROWSING ato yang lain lain. Kenapa aku bilang gini.
? Karena ini kusebar lewat Youtube :v ekekekekek

LANGKAH INSTALASI-NYA :
1. Download Apk emulator PS1 disini. Emulator PS1
2. Kalo udah di download, ekstrak filenya terserah dimana yang gampang diinget abis itu install.
3. Download Bios emulatornya di sini juga. BIOS Emulator PS1
4. Kalo udah di download, ekstrak lagi filenya tentukan lagi dimana letaknya.
5. Masuk ke Aplikasi Emulator PS1, lalu klik PREFERENCE - BIOS FILE - CARI DAH DIMANA KALIAN LETAKKAN FILE BIOS TADI
6. Siap dah itu instalasi PS1 nya. Ekekekek :v

Download Game HARVEST MOON - BACK TO NATURE

Thanks udah berkunjung ke blog abal abal ini Mament... :v

Senin, 12 Mei 2014

PENTING Menyempurnakan ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKATUH

PENTING Menyempurnakan ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKATUH.

Ucapan ”Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.” merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh memiliki arti “Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan Rahmat dari ALLAH SWT dan juga Barakah dari Allah untukmu.” Arti yang sangat bagus sekali bukan. Salam merupakan doa sesama umat muslim yang didalamnya berisi banyak kebaikan.

Seringkali kita menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa Ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti "Aslmlkm". Bahkan ada pula singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau yang membaca mengerti artinya. Singkatan itu justru yang paling sering saya dapatkan, yaitu "Ass". Nah sekarang coba kita buka kamus bahasa inggris untuk mengetahui artinya 'Ass'.

Dalam kamus Linguist yang saya punya, arti dari kata Ass  yang berasal dari bahasa inggris itu adalah :

kb. 1 (animal) keledai. 2. orang yang bodoh.
Don't be a silly a. Janganlah sebodoh itu.
3 Vlug.: (ma'af) pantat.

Dari 3 definisi itu satupun ngga ada yang bagus. Setelah kita mengetahui artinya masih tegakah kita mengucap salam kepada orang lain dengan kalimat "Ass" ? .Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam islam sesungguhnya merupakan do’a seorang muslim terhadap saudara muslimnya. Maka apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kalau memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat sms dengan lengkap karena sedang menyetir misalnya, solusinya cukup mudah yaitu langsung to the point atau tulis met pagi, siang, malam, halo, hi dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari Assalamu'alaikum menjadi "Ass".

Setiap Muslim ketika mengucapkan salam, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala). Dan dalam kaidah singkat menyingkat ucapan salam pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan.”

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” <span>[HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah]. Nah dari tiga singkatan itu silahkan anda pilih yang mana yang anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum. Coba deh anda coba search di google dengan keyword Assaamu'alaikum, ternyata cukup banyak saudara kita di belantara cyber ini yang terpeleset jari dalam mengetik ucapan salam yang benar :).

Nah, kenapa kita harus memperhatikan agar huruf L itu agar tetap tertulis ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya adalah kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum" (Ternyata jaman dulu udah ada maen playstation alias plesetan ya). Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Jadi alangkah lebih baiknya kalau mulai saat ini kita menyempurnakan tulisan Ass yang tidak punya nilai apa-apa menjadi Assalamu'alaikum yang punya nilai 10 pahala kebaikan. Dan alangkah lebih baik lagi kalau diteruskan sampai Wabarokatuh, cape sedikit ngga papa, insya Allah 30 pahala kebaikan telah kita kantongi :).

Semoga Bermanfaat .. Amiin Ya Rabb.

Wabillahi taufiq Wal Hidayah ... Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila ha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika ... Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sumber : http://ankygautama.blogspot.com/2011/03/penting-menyempurnakan-assalamualaikum.html

Rabu, 23 April 2014

Dilanda Kesulitan, Mintalah Ke Yang Maha Luas , Al Wasi

Dilanda Kesulitan, Mintalah Ke Yang Maha Luas , Al Wasi


alwasiAllah memperkenalkan dirinya sebagai al Wasi  (yang Maha Luas), “…Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya) lagi Maha Mengetahui ..”(QS AL Baqarah : 115)

Arti Al Wasi’

Al Wasi’ menurut Ibnu Manzhur  adalah zat yang rezekinya mencukupi seluruh makhluknya, rahmatnya meluas ke segala sesuatu dan kekayaannya mencukupi segala yang membutuhkan. Menurut Ibnu Anbari, ‘Al Wasi adalah salah satu asma Allah, yang berarti banyak memberi, yang memberi semua yang dipinta. Menurut satu pendapat itu artinya yang mencukupi dan meliputi segala sesuatu. Contoh firman Nya “ Pengetahuan Tuhan Kami meliputi segala sesuatu,: Lisan Al Arab : 3/925
Khatabi berpendapat bahwa al Wasi’ berarti ‘yang Kaya’, yang luas kekayaannya mencukupi kebutuhan hamba-hambanya, dan yang luas rezekinya meliputi segala makhluknya. Dan keluasan menurut pengertian  bahasa Arab berarti juga kekayaan. Jika dikaitkan, Allah memberi karena keluasannya, maka artinya Allah memberi karena kekayaannya .
Makna luas disini tidak terbatas pada kekayaan, kedermawanan dan kebaikan Allah saja , sebagaimana pendapat Khatabi . Tetapi lebih luas dari semua itu dan lebih agung. Pengetahuan, rahmat, ketentuan syariat , hikmah dan ampunan dari Allah.
Luasnya kedermawanan dan Kebaikan Allah
Air yang Allah turunkan , yang mengalir di sungai dan seluruh dunia. Tumbuhan, pepohonan dan buah yang Allah keluarkan. Dan ombak di lautan. Ombak di lautan luas dan dalam.  Pada semuanya itu adalah kebaikan-kebaikan yang tidak pernah disadari oleh umat manusia. Hanya hamba yang ‘melihat’ saja yang mengetahuinya. Ternasuk diantaranya juga kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian makhluk-Nya. “ Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki. Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengethui (Qs Al Baqarah; 247) Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang dikehendaki. Allah Maha luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui (Al Baqarah : 61) Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kuasanya. Allah Mahaluas (pemberian) lagi Maha Mengetahui (Qs An Nur : 32)
Luasnya Pengetahuan Allah
Allah telah membuat beberapa perumpamaan, yang dengannya kita bisa mengenal keluasan ilmu-NYa,” seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta) ditambahkan kepadanya tujuh langit (lagi) sesudah karuniaNya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana (qs : Luqman ;27)
Katakanlah kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku , sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula (Al Kahfi : 109)
Karena keluasan pengetahuan-NYa itulah, tak satupun yang tersembunyi dari-Nya semua yang dilangit  dan di bumi ini, apakah itu benda-benda mati, hewan dan tumbuhan, baik yang besar maupun yang kecil yang tampak jelas maupun yang tidak.
Pengetahuan Allah sangat luas,” Sesungguhnya Tuhanmu hanyaah Allah, yang tidak ada Tuhan selain dia. Pengetahuannya meliputi segala sesuatu (QS Al Thaha: 98)  Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu (Al A’raaf 89.)
Luasnya Ketentuan syariat Allah
         Syariat dan kebijakan Allah luas. Karena itu syariat yang Allah turunkan dapat menyelesaikan segala kebuntuan umat manusia. Allah meluaskan agama hamba-Nya dan tidak membebani mereka apa yang tidak mampu mereka lakukan. Misalnya ketika hamba itu tidak mampu memastikan arah kiblat untuk shalat. Allah berfirman, “ Kepunyaan Allah timur dan Barat, maka ke mana pun kamu menghadap disitulah wajah Allah . Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS AL Baqarah : 115)
Tidak ada batasan untuk sifat (Luas) ini

Tidak hanya untuk sifat ini saja keluasan Allah itu. Allah juga luas dalam kekuasaan dan kesabaran . Dan al Wasi’ adalah yang tak terhingga kekuasaan, kebaikan, kekayaan, pemberian, kesabaran dan rahmatNya. Tak seoerang pun yang menyandang sifat dalam pengertian yang sesungguhnya seperti itu selain Allah. Kasih sayang, kebaikan, kekayaan dan kesabaran hamba itu meski agung, tapi ada batasnya..
Sifat Maha Luas ini membukakan Pintu Harapan
Sifat Maha Luas ini membukakan pintu keluar yang cukup lebar ketika cobaan dan kesulitan menghadang. Setan membisikkan hal yang buruk ke dalam hati manusia untuk mengalihkan mereka dari taat kepada Allah. Setan membisikkan rayuan untuk pelit dan enggan untuk berinfak agar tidak jatuh miskin. Lalu hati hamba pun terbuka akan keluasan rezki Allah itu dan tersingkirkan bisikan setan tersebut. “ Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir). Sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dan karunia. Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (al Baqarah : 286)
Ketika orang-orang yang menyimpang itu mengintimidasi kaum mukminin dengan kekayaan yang mereka miliki, maka firman Allah meyakinkan kita, “ Katakanlah sesungguhnya karunia itu di tangan Allah. Allah memberikan karuniaNya kepada siapa yang dikehendaki. Allah Maha Luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui (ali Imran : 73)
Kepada pemuda miskin yang sudah sangat ingin menikah , Allah berjanji untuk meluaskan rizki atas orang yang ingin menjaga kehormatannya tersebut. “ Dan kawinkanlah orang-orang yang di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan mampukan mereka dengan karuniaNya. Allah adalah luas (karunia-Nya) lagi Maha bijaksana (Qs An Nisa : 130)
Ketika orang-orang zalim itu merendahkan hamba-hamba Allah yang shaleh, maka satu hal yang mereka harus ketahui bahwa bumi Allah itu luas sekali dan masih banyak tempat untuk berhijrah yang luas dan rezekinya melimpah. Oleh karenanya , orang muslim harus mencari tempat yang aman untuk bisa beribadah kepada Allah dengan tenang. “ hai hamba-hambaKu yang beriman, sesungguhnya bumi Ku luas , maka sembahlah aku saja (Qs Al Ankabut : 56) Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak (QS An Nisa : 1)
Ketika kaki hamba tergelincir dan melakukan kemaksiatan, maka ia harus menyadari bahwa rahmat Allah itu luas. “ Sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari Nya dan karunia. Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (Qs Al Baqarah : 268)
Ketika dilanda kesulitan dan ia enggan untuk meminta-minta, maka menghadaplah kepada Zat Yang Menyukai untuk diminta, yang punya keluasan, kebaikan dan pemberiannya. Katakanlah, “ sesungguhnya karunia itu di tangan Allah. Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (Qs Ali Imran : 273)  “jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS, An Nur:32)

 

Sumber : http://www3.eramuslim.com/aqidah/dilanda-kesulitan-mintalah-ke-yang-maha-luas-al-wasi.htm#.U1fRvldMHLQ

Jangan Memakai Jilbab Yang Dilarang, Maksudnya?

Jangan Memakai Jilbab Yang Dilarang, Maksudnya?

Setiap muslimah diwajibkan memakai jilbab untuk menutup auratnya. Tetapi dalam berjilbab ini ternyata masih banyak ada yang salah, juga kadang melenceng dari syariat islam dan bila tidak mengerti cenderung menjerumus ke hal yang dilarang. Berikut adalah cara berjilbab yang banyak berkembang dikalangan muslimah tetapi sebenarnya kurang baik dan dilarang. Dalam berjilbab seharusnya para muslimah jangan mendahulukan fashion ketimbang syariat. Fashion boleh, dianjurkan malah. Allah itu indah dan mencintai keindahan. Tetapi fashion harus mengikut syariat, bukan syariat yang mengikut fashion.
Mari kita lihat salah satu  fashion jilbab sekarang yang kurang baik dan bisa  dikatakan menyerupai pakaian agama lain , dan yang memakai model jilbab seperti ini tidaklah sedikit di kalangan masyarakat :
1 1fashion jilbab menyerupai biarawati kristian
Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan mereka (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Sangat dilarang umat islam untuk menyerupai suatu kaum. Nah disini dibahas fashion yang menyerupai biarawati kristian, yang seperti apa itu? Fashion para biarawati yaitu menggunakan penutup seperti jilbab dengan menampakkan bentuk lehernya. Mungkin masih sering kita jumpai para muslimah yang mengenakan jilbab dengan menampakkan bentuk lehernya. Itu merupakan hal yang tidak baik  karena menyerupai kaum kristian.
Banyak model  berjilbab yang mungkin tipenya bermacam macam atau sedang ngetren-ngetren nya di kalangan muslimah apalagi remaja, tetapi sayangnya dilarang. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang informasi ini, jadi bagi sahabat yang sudah mengetahuinya, berharap dapat diamalkan.
Jadi kalau sahabat masih menemukan teman atau saudara kita menggunakan fashion jilbab seperti diatas. Alangkah baiknya untuk sekedar memberitahu atau memberi pencerahan. Tetapi harus dengan baik-baik dengan cara yang lembut tanpa menyakiti hati saudara kita itu.
Nah bagaimana memakai jilbab yang benar untuk muslimah, lihatlah gambar dibawah ini,  alangkah indah lagi jika para muslimah menghulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya, pasti akan lebih terlihat cantik dan manis..
1 1Wallahu alam bi showab..



Sumber : http://www3.eramuslim.com/akhwat/muslimah/jangan-memakai-jilbab-yang-dilarang-maksudnya.htm#.U1fQoVdMHLQ

Senin, 21 April 2014

7 Godaan Iblis Saat Sedang Sekarat


Bismillahirahmanirahim

* 7 Godaan Iblis Saat Sedang Sekarat *

Mari luangkan waktu sejenak untuk membaca,

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Iblis laknatullah memang tidak akan pernah menyerah untuk menyesatkan manusia.
Bahkan pada saat detik-detik terakhir hidupnya manusia, iblis datang dengan membawa 7 golongan dengan tujuan mengajak manusia untuk masuk ke dalam
neraka.

Tak ada yang bisa selamat dari godaan iblis ini, KECUALI atas izin Allah SWT.

Oleh karena itulah kita senantiasa harus ingat akan ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan Allah SWT dari godaan iblis yang terkutuk.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengajarkan doa sebagai berikut,

"Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari tipuan setan di waktu sakaratul maut."

Ketika manusia sedang dalam keadaan sakaratul maut, ia akan menemui7 golongan
iblis yang akan mengajak kesesatan.

Siapa saja mereka. ?

Golongan pertama adalah iblis yang datang dengan berbagai rupa aneh seperti emas,
perak dan lain sebagainya.

Golongan kedua adalah iblis yang datang dengan menyerupai binatang buas seperti harimau, srigala, dan ular yang berbisa.

Golongan ketiga adalah iblis yang
menyerupai binatang kesayangannya.

Sedangkan golongan yang ke empat
aadalah iblis yang menyerupai orang yang paling dibenci oleh orang yang akan mati itu.

Pada saat iblis datang, bisa dipastikan orang yang akan mati itu akan bereaksi dan mati tanpa mengingat Allah SWT.

Kelompok ke lima adalah iblis datang dengan menyerupai sanak saudaranya seperti ayah dan ibunya sambil membawakan makanan dan minuman. Perlu diketahui bahwa orang yang dalam keadaan sakaratul maut itu sangat dan sangat mengharapkan makanan dan minuman karena saking dahaganya keadaan itu.
Dengan begitu oang itu akan mengambil makanan dan minuman dari iblis yang menyerupai ayah dan ibunya.

Rombongan ke enam adalah iblis yang menampakkan diri sebagai ulama-ulama yang membawa banyak kitab sambil berkata,

"Wahai muridku, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu aku bawakan kamu dokter dan obat-obatan."

Tanpa pikir panjang, orang itu langsung meminum obat itu. Seketika sakitnya hilang,
namun kemudian kambuh lagi.
Setelah itu, iblis berkata,

"Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasehat agar kamu mati dalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah SWT?"

"Aku tidak tahu,"jawab orang yang sekarat itu.

"Ketahuilah,aku ini adalah seorang ulama yang sangat hebat. Kami baru saja kembali dari alam gaib dan telah mendapatkan surga
tertinggi. Cobalah kamu lihat surga yang akan disediakan untukmu. Kalau kamu ingin
mengetahui zat Allah SWT, maka patuhilah kami, "ucap iblis.

"Bagaimana Zat Allah itu? "tanya orang yang sekarat itu.

"Tunggulah sebentar lagi, dinding dan tirai akan dibukakan kepadamu, "jawab iblis.

Ketika tirai yang berwarna warna itu dibuka selapis demi lapis, maka orang yang dalam keadaan sekarat itu pun dapat melihat
sebuah benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.

"Itulah dia Zat Allah SWT yang patut kita sembah, "jawab iblis.

"Wahau guruku, bukankah ini adalah hanya benda yang benar-benar sangat besar saja
dan memiliki enam sisi seperti benda lain, atas bawah, kanan kiri dan depan belakang.

Padahal Zat Allah SWT tidak menyerupai makhluk, Dia Maha Sempurna, Maha Suci dari sifat kekurangan. Tapi sekarang ini pula keadaannya, lain dari dari yang aku ketahui dulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini, "ujar orang yang sedang sekarat itu.

Dalam posisi penuh keraguan seperti itu, tiba-tiba Malaikat Maut datang dan terus
mencabut nyawanya.

Maka matilah orang itu dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka.

Rombongan yang ke tujuh atau yang
terakhit adalah rombongan iblis yang datang dengan 72 barisan yang mengajak manusia
tersesat di akhir hayatnya.

Astaghfirullah...

Semoga kita semua dimatikan dalam
keadaan Khusnul Khatimah.

Aamiin...

Wasalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Minggu, 20 April 2014

Bukan Muslim Pasti Merugi

Bukan Muslim Pasti Merugi



Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Islam adalah agama seluruh nabi dan rasul 'alaihimus Shalatu wassalam. Mereka semua datang mendakwahkan Islam. Karena Islam dalah satu-satunya agama yang Allah ridhai bagi hamba-hamba-Nya. Dia tidak akan menerima satu agama dari seseorang, kecuali agama Islam. Siapa yang beragama dengan selainnya ia pasti merugi.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)

Kesatuan Dakwah Para Nabi

Islam berarti tunduk dan patuh kepada perintah Allah Ta'ala. Isinya ibadah kepada Allah semata. Semua Nabi mendakwahkan kepada ini. Hanya saja, syariat-syariat mereka berbeda-beda satu dari yang lainnya. Terkadang sesuatu dihalalkan untuk satu kaum, namun diharamkan bagi kaum yang lain, atau sebaliknya. Terkadang ada perkara yang dimubahkan pada satu masa, namun diharamkan pada masa berikutnya. Semua ini sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ilmu-Nya terhadap kemashlahatan pada hamba-Nya.

Agama Allah Telah Sempurna

Islam yang dibawa dan disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjadi penyempurna terhadap agama Allah. di sisi lain juga menjadi penghapus syariat yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Maka siapa yang sesudah diutusnya Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam tetap berpegang dengan syariat nabi sebelumnya, Allah tidak akan menerima ibadah dari orang tersebut. Maka tidak ada Islam yang boleh diamalkan sesudah bi'tsah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kecuali Islam yang telah disampaikan oleh beliau.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلَّا وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ

“Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan para nabi sebelumku seperti seorang laki-laki yang membangun rumah, ia tata dan percantik rumah itu. Hanya saja ada satu tempat sebesar batu bata di sebelah pojok. Lalu orang-orang berkeliling di sekitarnya dan terpesona dengan keindahannya. Mereka berkata, ‘Alangkah baiknya kalau batu bata ini diletakkan di tempatkan itu.’ Beliau bersabda, ‘Aku adalah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi’.” (Mutaafaq ‘alaih)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)

Allah Ta'ala mengabarkan, agama-Nya telah sempurna menjelang wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)

Dalam ayat di atas, Allah memberitahukan bahwa Islam adalah agama yang sudah Dia sempurnakan dan diridhai-Nya bagi hamba-hamba-Nya untuk selamanya. Tidak ada agama yang diridhai oleh pemilik langit dan bumi kecuali hanya agama islam saja.

Tidak Berislam: Sesat dan Tidak di Atas Petunjuk

Allah menjelaskan bahwa orang yang Dia kehendaki mendapatkan hidayah maka akan Dia lapangkan dada orang tersebut untuk memeluk Islam. Tidak ada hidayah bagi orang yang tidak beragama Islam. Tidak sempurna hidayah seseorang yang kurang pengamalannya terhadap Islam.

Allah Ta’ala befirman,

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Shaff: 7) Tak seorangpun yang lebih zhalim daripada orang yang membuat kedustaan kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah padahal dia sudah diseru untuk memeluk agama Allah yang benar, yaitu Islam.

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ

“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS. Al-An’am: 125)

وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا

"Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk." (QS. Ali Imran: 20)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Allah memerintahkan kepada kaum mukminin agar bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan agar meninggal di atas Islam. Semua ini mengandung makna agar mereka segera mengamalkan Islam, karena ajal seseorang bersifat ghaib, tak seorangpun yang tahu kapan datangnya.

Bukan Muslim Pasti Merugi

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85) Allah mengabarkan bahwa Dia tidak akan menerima satu agama dari seseorang, kecuali agama Islam. Sementara orang yang tetap berpegang dengan agamanya setelah Islam datang, maka pada hari kiamat tergolong sebagai orang-orang yang merugi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ

“Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim. Dan sesungguhnya Allah akan menguatkan dien (agama) ini dengan seorang laki-laki yang fajir.” (Muttafaq ‘alaih)

Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menguatkan makna ini dengan sabdanya,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim) Wallahu Ta'ala A'lam.

Sumber : http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2012/06/12/19472/bukan-muslim-pasti-merugi/#sthash.XXWpY44X.dpbs

Bukan Muslim Pasti Merugi

Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Islam adalah agama seluruh nabi dan rasul 'alaihimus Shalatu wassalam. Mereka semua datang mendakwahkan Islam. Karena Islam dalah satu-satunya agama yang Allah ridhai bagi hamba-hamba-Nya. Dia tidak akan menerima satu agama dari seseorang, kecuali agama Islam. Siapa yang beragama dengan selainnya ia pasti merugi.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ  
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)
Kesatuan Dakwah Para Nabi
Islam berarti tunduk dan patuh kepada perintah Allah Ta'ala. Isinya ibadah kepada Allah semata. Semua Nabi mendakwahkan kepada ini. Hanya saja, syariat-syariat mereka berbeda-beda satu dari yang lainnya. Terkadang sesuatu dihalalkan untuk satu kaum, namun diharamkan bagi kaum yang lain, atau sebaliknya. Terkadang ada perkara yang dimubahkan pada satu masa, namun diharamkan pada masa berikutnya. Semua ini sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ilmu-Nya terhadap kemashlahatan pada hamba-Nya.
Agama Allah Telah Sempurna
Islam yang dibawa dan disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjadi penyempurna terhadap agama Allah. di sisi lain juga menjadi penghapus syariat yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Maka siapa yang sesudah diutusnya Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam tetap berpegang dengan syariat nabi sebelumnya, Allah tidak akan menerima ibadah dari orang tersebut. Maka tidak ada Islam yang boleh diamalkan sesudah bi'tsah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kecuali Islam yang telah disampaikan oleh beliau.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلَّا وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ
Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan para nabi sebelumku seperti seorang laki-laki yang membangun rumah, ia tata dan percantik rumah itu. Hanya saja ada satu tempat sebesar batu bata di sebelah pojok. Lalu orang-orang berkeliling di sekitarnya dan terpesona dengan keindahannya. Mereka berkata, ‘Alangkah baiknya kalau batu bata ini diletakkan di tempatkan itu.’ Beliau bersabda, ‘Aku adalah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi’.” (Mutaafaq ‘alaih)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)
Allah Ta'ala mengabarkan, agama-Nya telah sempurna menjelang wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)
Dalam ayat di atas, Allah memberitahukan bahwa Islam adalah agama yang sudah Dia sempurnakan dan diridhai-Nya bagi hamba-hamba-Nya untuk selamanya. Tidak ada agama yang diridhai oleh pemilik langit dan bumi kecuali hanya agama islam saja.
Tidak Berislam: Sesat dan Tidak di Atas Petunjuk
Allah menjelaskan bahwa orang yang Dia kehendaki mendapatkan hidayah maka akan Dia lapangkan dada orang tersebut untuk memeluk Islam. Tidak ada hidayah bagi orang yang tidak beragama Islam. Tidak sempurna hidayah seseorang yang kurang pengamalannya terhadap Islam.
Allah Ta’ala befirman,
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Shaff: 7) Tak seorangpun yang lebih zhalim daripada orang yang membuat kedustaan kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah padahal dia sudah diseru untuk memeluk agama Allah yang benar, yaitu Islam.
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS. Al-An’am: 125)
وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا
"Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk." (QS. Ali Imran: 20)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ  
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
Allah memerintahkan kepada kaum mukminin agar bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan agar meninggal di atas Islam. Semua ini mengandung makna agar mereka segera mengamalkan Islam, karena ajal seseorang bersifat ghaib, tak seorangpun yang tahu kapan datangnya.
Bukan Muslim Pasti Merugi
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85) Allah mengabarkan bahwa Dia tidak akan menerima satu agama dari seseorang, kecuali agama Islam. Sementara orang yang tetap berpegang dengan agamanya setelah Islam datang, maka pada hari kiamat tergolong sebagai orang-orang yang merugi.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ
Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim. Dan sesungguhnya Allah akan menguatkan dien (agama) ini dengan seorang laki-laki yang fajir.” (Muttafaq ‘alaih)
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menguatkan makna ini dengan sabdanya,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim) Wallahu Ta'ala A'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2012/06/12/19472/bukan-muslim-pasti-merugi/#sthash.XXWpY44X.dpuf

Bukan Muslim Pasti Merugi

Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Islam adalah agama seluruh nabi dan rasul 'alaihimus Shalatu wassalam. Mereka semua datang mendakwahkan Islam. Karena Islam dalah satu-satunya agama yang Allah ridhai bagi hamba-hamba-Nya. Dia tidak akan menerima satu agama dari seseorang, kecuali agama Islam. Siapa yang beragama dengan selainnya ia pasti merugi.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ  
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)
Kesatuan Dakwah Para Nabi
Islam berarti tunduk dan patuh kepada perintah Allah Ta'ala. Isinya ibadah kepada Allah semata. Semua Nabi mendakwahkan kepada ini. Hanya saja, syariat-syariat mereka berbeda-beda satu dari yang lainnya. Terkadang sesuatu dihalalkan untuk satu kaum, namun diharamkan bagi kaum yang lain, atau sebaliknya. Terkadang ada perkara yang dimubahkan pada satu masa, namun diharamkan pada masa berikutnya. Semua ini sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ilmu-Nya terhadap kemashlahatan pada hamba-Nya.
Agama Allah Telah Sempurna
Islam yang dibawa dan disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjadi penyempurna terhadap agama Allah. di sisi lain juga menjadi penghapus syariat yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Maka siapa yang sesudah diutusnya Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam tetap berpegang dengan syariat nabi sebelumnya, Allah tidak akan menerima ibadah dari orang tersebut. Maka tidak ada Islam yang boleh diamalkan sesudah bi'tsah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kecuali Islam yang telah disampaikan oleh beliau.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلَّا وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ
Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan para nabi sebelumku seperti seorang laki-laki yang membangun rumah, ia tata dan percantik rumah itu. Hanya saja ada satu tempat sebesar batu bata di sebelah pojok. Lalu orang-orang berkeliling di sekitarnya dan terpesona dengan keindahannya. Mereka berkata, ‘Alangkah baiknya kalau batu bata ini diletakkan di tempatkan itu.’ Beliau bersabda, ‘Aku adalah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi’.” (Mutaafaq ‘alaih)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)
Allah Ta'ala mengabarkan, agama-Nya telah sempurna menjelang wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)
Dalam ayat di atas, Allah memberitahukan bahwa Islam adalah agama yang sudah Dia sempurnakan dan diridhai-Nya bagi hamba-hamba-Nya untuk selamanya. Tidak ada agama yang diridhai oleh pemilik langit dan bumi kecuali hanya agama islam saja.
Tidak Berislam: Sesat dan Tidak di Atas Petunjuk
Allah menjelaskan bahwa orang yang Dia kehendaki mendapatkan hidayah maka akan Dia lapangkan dada orang tersebut untuk memeluk Islam. Tidak ada hidayah bagi orang yang tidak beragama Islam. Tidak sempurna hidayah seseorang yang kurang pengamalannya terhadap Islam.
Allah Ta’ala befirman,
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Shaff: 7) Tak seorangpun yang lebih zhalim daripada orang yang membuat kedustaan kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah padahal dia sudah diseru untuk memeluk agama Allah yang benar, yaitu Islam.
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS. Al-An’am: 125)
وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا
"Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk." (QS. Ali Imran: 20)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ  
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
Allah memerintahkan kepada kaum mukminin agar bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan agar meninggal di atas Islam. Semua ini mengandung makna agar mereka segera mengamalkan Islam, karena ajal seseorang bersifat ghaib, tak seorangpun yang tahu kapan datangnya.
Bukan Muslim Pasti Merugi
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85) Allah mengabarkan bahwa Dia tidak akan menerima satu agama dari seseorang, kecuali agama Islam. Sementara orang yang tetap berpegang dengan agamanya setelah Islam datang, maka pada hari kiamat tergolong sebagai orang-orang yang merugi.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ
Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim. Dan sesungguhnya Allah akan menguatkan dien (agama) ini dengan seorang laki-laki yang fajir.” (Muttafaq ‘alaih)
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menguatkan makna ini dengan sabdanya,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tak seorangpun dari umat ini yang beragama Yahudi dan tidak pula Nasrani yang pernah mendengar tentangku lalu dia mati dan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, kecuali dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim) Wallahu Ta'ala A'lam.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2012/06/12/19472/bukan-muslim-pasti-merugi/#sthash.XXWpY44X.dpuf

Rukun Islam dan Rukun Iman

Rukun Islam dan Rukun Iman

RUKUN ISLAM

1.Mengucap dua kalimat syahadat.

2.Menunaikan sholat lima waktu dalam sehari semalam.

3.Mengeluarkan zakat.

4.Berpuasa pada bulan Ramadhan.

5.Melaksanakan haji bagi mereka yang mampu.


RUKUN IMAN

1. Iman kepada ALLAH

2. Iman kepada Malaikat-malikat ALLAH

3. Iman Kepada Kitab-kitab ALLAH

4. Iman Kepada Rasul-rasul ALLAH

5. Iman kepada hari Kiamat

6. Iman kepada Qada dan Qadar